Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2012

Sebuah Selamat Ulang Tahun..

Gambar
Untuk Asmi Norma Wijaya. Aku Titip Dia.

My Simple Paint

Gambar
"Ratu Kembang" 50 x 60 cm Akrilik di atas kanvas 2012 *matching yaa sama kerudung eikee..! :D

Senyummu. Senyumku. Selesai Perkara Kita!

Gambar
Senyum adalah metafora yang tak bisa kita raba melalui sebuah pesan singkat yang menghubungkan kita antara Jakarta-Jogja. Maka datanglah, tersenyumlah. lalu selesailah perkara kita.. Dalam foto ini : Ryjan BRSK. ryjanbrsk.wordpress.com

Tentang Sebuah Konser : Kantata Barock

Gambar
Ia mengundang kami untuk datang. Menghipnotis setiap asa yang merindu legenda. Ada sorot cahaya yang membuat ini menjadi dramatis. Dia, di atas sana, dengan segenap tenaga dan suara yang tak lagi muda. Mengujamkan ironi kata tentang negara yang dicintainya.. Aku terhenyak. Ini kali pertama aku hadir di tengah sorai yang membabi buta. Di antara orang-orang yang berpisah tapi bersatu, yang menjadi satu lalu terpisah. Nada. Kata. Gaung yang dengan sepakat membuat kita tertunduk pada nyata. Menatap masing-masing diri untuk bersuci. Lalu otak kita di ajak ke sana-kemari untuk benahi negeri ini. Sebuah prefentif untuk kembali merdeka.  Kita. Yang memegang harapan-harapan tertunda. Yang sedang di ajak memilih untuk tidak diam saja. Dan sebuah lirik memaksa hati kita untuk membatah, ‘Bongkar!’. Layaknya amanat jangka panjang, bahwa kebenaran tak kan mudah dikerjakan. Rakyat Oi sebuah konser yg penontonnya duduk, dan menyimak. AMAZING.

Elegi Tahun Baru

Berdentum. Selayaknya sebuah upacara adat. Ada yang hadir, ada yang memilih berlutut di antara kekhusyukan gempita malam. Aku berjalan diantara anak-anak, manusia setengah tua, dan si penjaga kedamaian. Mereka mendongak seakan menatap sebait doa yang mereka kirimkan kepada awan. Hitam. Sedang sebagian lain melaknatkan sebuah kepergian. Siapa yang tahu kita ini benar? Atau mungkin juga salah. Sebuah percikan dingin yang menghempas asap ke langit. Memekakkan telinga yang dengan rela berdiri pada hampir satu putaran rotasi jam. Malam ini hanya satu. Siapa tahu yang di luar bisa melihat malaikat turun. Karena semua telah sepakat tersenyum. Mengangkat tangannya tinggi-tinggi dan menutup telinga anaknya yang mulai tertidur pulas.  Siapa yang tahu kita ini celaka? Atau mungkin juga terhindari bahaya.  Selamat mengurai evolusi (lagi) , Bumi.