Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Rumah yang Tak Ada

Bukankah kecewa adalah bagian dari makna setiap jiwa? Sebuah tempat yang tak punya tanda untuk siapa dia ada. Kemudian seperti awan awan di kota senja itu, mendiami sisik sisik daun yang enggan pulang karena sayang. Ada buih cinta yg pernah jatuh dari kedinginan musim yang tak bernama tapi setia. Di atas belanga belanga yang tak dijaga. Nila dibiarkan luntur dengan apa yang tak berwarna. Berdirilah dengan caramu. Biarkan itu terasa penuh dan sakit. Biarkan yang bahagia mengalir pada deras waktu yang tak pernah direncanakan sebelumnya. Kita tertinggal pada rasa bersalah yang tak perlu ditemukan dimana pintu maafnya. Karena semua tulus telah terangkat pada sore yang mencitai desau takdir sepasang kaki yang melangkah menuju entah. Cintai kita. Seperti kisah yang tak perlu disimpan pada ruang yang tak punya tanda untuk siapa dia ada.