Teman Dari Nol
Tidak adil rasanya, ketika aku telah berdamai dan merasa lebih baik dari aku yang dulu, lantas aku berhak mencari yang sepadan denganku. Sedang dia telah hadir di sini, jauh sebelum aku menjadi seperti sekarang ini. Menuntun dan menjadi pijakan, bahwa aku punya kesempatan melihat ke tempat yang lebih tinggi lagi. Tidak adil rasanya, ketika dia mulai berproses menjadi sesuatu yang lebih baik darinya yang dulu, kemudian aku meninggalkannya tanpa menjadi penggenggam dan pijakan untuknya. Tanpa melihat apa yang akan dihasilkannya kelak. Karena aku tak ingin mengingkari apa yang sudah kujanjikan pada hati. Kita akan selalu berubah. Tapi biarlah waktu tetap menjadi pedang sebagaimana ia diciptakan. Biar saja apa yang tertinggal menjadi pelajaran sebagaimana kita merumuskan hari depan. Biar saja sekelumit cela yang kita bawa tetap menjadi rahasia yang tak boleh diselami siapapun juga. Bahwa bosan memang perlu ada, untuk kita saling menyempurnakan, bukan saling meninggalkan. ...