Padahal..

gak tau harus mulai darimana buat cerita.. semuanya yg ada di ujung kerongkongan membeku,. kamu bukan lagi sosok yang terasa. tapi kamu ada..

kamu bilang ini malam minggu terakhir.. apa aku gak boleh bilang ini hari minggu terakhir yang ada untuk aku habiskan bareng kamu..?

aku ingin ada waktu yang sengaja kamu siapkan buat aku.. bukan untuk membantu tugas kamu.. atau tugas aku.. bukan untuk sebuah keharusan mengantar aku pulang.. atau iseng-iseng mengisi waktu luang..

tapi waktu, untuk kamu melagu.. membuat aku terharu dengan ketidakbisaan kamu merayu.. untuk memperhatikan aku..

untuk berbulan-bulan yang aku tunggu tanpa pergi ke bioskop, jalan-jalan ke mall, duduk-duduk di taman, mengunjungi museum, atau yang paling sederhana menatap kamu tertawa dengan keberduaan kita.. cuma karna menunggu kamu..

apa sedikit waktu yg aku harapkan itu terlalu naif untuk mengobati berbulan-bulan yang dingin dan penuh iri seperti yang bisa dilakukan teman-temanku sehari-hari dengan orang terkasih nya..?

aku menahan tangis,.
tapi kamu malah membalasnya dengan ketidakacuhan seiris..

lalu kamu mempertanyakan kebersamaan kita..
"untuk apa kita berdua kalau kita bisa bersama-sama?"

 Tapi untuk apa kita bersama-sama kalau kita berniat berdua? apa 3 tahun ini cuma kesia-siaan semata..? jadi buat apa kita membangun hubungan ini kalau masih ingin bersama-sama..

Sejauh aku sayang aku tak pernah memaksa kamu menjadi romantis..


aku kira kamu mengenali aku..  ;(

Komentar