Surat Elektronik Buat Mr. Charming #3

Yang saya dapat, inti dari variating skills adalah sebuah pengujian kreatifitas seorang guru setiap hari bagaimana membuat sebuah proses belajar-mengajar menjadi tidak membosankan. Menjadikan siswanya aktif dan termotivasi untuk berpartisipasi.

Menurut saya, ini satu tingkat lebih sulit daripada reinforcement skills. Dimana guru tidak hanya dituntut untuk menguasai materi dan memberi penguatan tingkah laku positif, tapi juga bagaimana merencanakan sebuah proses baru dalam mengajar untuk meminimalkan kejemuan siswa. Mengingat, dari sebuah survey dalam situs yang pernah saya baca, bahwa kebanyakan orang Indonesia yang ‘belajar’ (siswa) hanya mampu berkonsentrasi sekitar 15-20 menit pertama saat pelajaran di distribuikan ke otak. Selebihnya pasti terkontaminasi oleh pikiran-pikiran lain.

Huffth..
Menjadi guru professional ternyata tidak hanya sekedar mampu membuat soal dengan distractor yang baik, tapi juga sedemikian rupa harus mampu menguasai kelas beserta seluruh komponen-komponen di dalamnya. 

Kelebihan variating skills seperti yang telah bapak bilang, secara intelektual ataupun secara psikologis pasti akan mempengaruhi perkembangan tingkah laku siswa. Ya, saya setuju. Semoga keterampilan ini mampu saya kuasai dengan baik, juga keterampilan2 lain yang telah atau belum diajarkan kepada saya, guna memenuhi kompetensi professional saya sebagai calon pengajar. Amin.

sekian refleksi saya. maaf ya paak telat kirim.. :)

Komentar