Surat Elektronik (yang kesekian kalinya) buat Mr.Charming.


Refleksi : Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok

Dari pertemuan ini saya jadi tau bagaimana mengkategorikan diskusi dilihat dari tujuan-tujuan diskusi tersebut dilaksanakan. Misalnya, sebuah diskusi akan disebut seminar jika pelaksanaannya bertujuan menerima masukan tentang ide/konsep yang disosialisasikan. Atau sebuah diskusi akan isebut dengan diskusi panel apabila  nara sumber lebih dari 1 orang yang tujuannya memberikan pandangan tentang topik yang dibahas dari berbagai perspektif. Pun juga diskusi yang disebut dengan workshop, pasti betujuan memberikan pelatihan tentang keterampilan tertentu. 

Mengaitkan dengan proses belajar-mengajar, menurut saya, diskusi di dalam kelas bisa dijadikan alternatif untuk guru melakukan variating skills. Dimana tujuannya tidak hanya menghilangkan kejemuan dalam proses belajar, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir interaktif siswa dan keterampilan mengungkapkan pendapat. 

“betapa dahsyatnya guru yang bisa jadi superman..” kalimat ini berhasil menginfeksi semangat saya untuk terus belajar menjadi seorang ‘superman’. Tentu saja superman di sini merupakan metafora tentang seseorang yang punya kemampuan peran berganda-ganda untuk menjadi moderator, nara sumber, motivator, penyanggah, evaluator sekaligus pemerata kesempatan partisipasi kepada tiap-tiap siswa yang karakternya berbeda-beda.

Hal yang cukup penting dalam kegiatan penutup diskusi adalah tindak lanjut hasil kesimpulan yang telah diperoleh. mau diapakan dan dibagaimanakan hasil diskusi tersebut.  Kekurangan saya dalam keterampilan ini yng saya bayangkan adalah bagaimana sulitnya memancing si pemalu dan pendiam untuk mau mengungkapkan pendapatnya dalam forum diskusi.

Semoga semakin banyak ilmu-ilmu keterampilan yang di dapat semakin membuka jalan saya untuk menjadi superman. Sekian.

2415080119

Komentar