Manuskrip Idul Adha



Kamu tahu, kamu sedang dirayu. Aku tahu, kamu  khawatir. karena hari ini, kamu akan menjadi tokoh utama dalam perayaan umat kami : Islam. Aku rasa, kamu telah mengerti, kenapa si empunyamu dulunya memberi mu makan sampai kau gemuk. tujuannya satu : supaya kamu mahal. tahukah kamu kenapa kamu dibuat gemuk dan mahal? supaya kamu terpilih untuk cepat pergi, terbang ke tujuan akhir yang katanya 'tempat terindah' bernama surga. aku belum pernah kesana, tapi aku percaya, disana kamu tidak hanya akan menjadi gemuk dan mahal. kamu akan tak ternilai...

Aku telah bilang pada ayahku, calon penjagalmu, untuk membuatmu tak merasakan apa-apa. saat pergi nanti. ketahuilah aku menutup telinga saat kamu merengek di pinggir selokan tempat kamu ditidurkan. ini kali pertamanya -sejak belasan tahun lalu- melihat bangsamu ditidakberdayakan seperti ini. tapi bersabarlah, karena kamu memegang namaku, karna kamu adalah sebagian ibadah dari aku, ayahku, dan umat. dan aku rasa kamu mengerti dengan tanpa isyarat, kamu terdiam.

 Benarkan? ayahku tak kan lancang menghabisimu. Dia menyiapkan bantalan dan sejumlah doa agar kau tenang. bisa kau dengar apa yang ayahku ucapkan dalam pengantarnya sebelum kau hilang? beritahu aku.

 Tenang saja, jangan merengek lagi. tidakkah kamu ingin bertemu dengan Siapa Yang Paling Memiliki Tujuan? aku rasa di sana tak akan ada lagi kesempatan dimana sebilah golok  menakutkan yang menempel di bahumu. ayah sudah berpesan akan membuatmu halal saat melewati 3 nadimu dengan nama-Nya.

Aku tak bisa mejelaskan ini, aku sedang menutup mata, dan berdoa kamu tak merasa apa-apa..
Sudahkah kamu melihat 'tempat terindah' itu? atau kamu masih harus menunggu di satu ruang tak bernama dengan pengobatan di lehermu?...

Komentar