Bertemu Lagi.

Kita adalah langkah langkah yang terberai. Kita ingat bahwa ada banyak cerita terhutang pada perjumpaan yang enggan kita menangkan.

Seperti kamu yang pernah menangis di sudut sangkaan terdalam
tentang kota kecil yang menceraikanmu pada adat yang begitu melekat.
Atau kamu yang tiba tiba berhasil menjajakan asa pada orang orang di negeri sebrang.
Atau juga kamu, yang masih sering berbicara pada awan sambil meluruskan rambutmu yang mengeriting memanjang.

Barang tentu ada aku di sini, yang berharap kamu,
dan kamu, atau juga kamu datang lagi, melunasi setiap inchi tatapan kita yang sempat terhalang waktu --untuk meniti mimpi dari masa lalu.

Ditemani gelas gelas coklat, meja meja kayu, dan celoteh
tentang apa saja yang kita bawa dari dalam otak kecil untuk menangkap lagi
wajah wajah silam yang telah lama tak terekam.

Bahwa kalian selamanya akan menjadi sebuah bagian;
dari kamu, dariku,
kita.


-PIM, di sebuah kedai kopi menuju larut malam.

Komentar