Sajak buat Chairil
: Terimakasih telah meciptakan 'Karawang-Bekasi' Sebait sebait aku mengeja sendu ini. Ketika itu kamu bicara padaku dalam hening di malam sepi Ya, dadaku kerap terasa hampa Dan beginiah aku yang menemuimu: apa adanya. Sebuah payah, sebuah gundah. Benar saja katamu, "Kami mati muda" Jiwa yang melayang tapi tidak untuk apa-apa Tak ada yang meneruskan. Tak ada yang menjaga. Aku pernah meneriakimu malam itu. Kepada langit, kepada dingin, kepada takut, kepada nasib yang -sebenarnya- tengah mengaduh-aduh. Dan benar lagi katamu, "Kami sekarang mayat" Tak ada yang mengenang Tak ada yang memberi arti. Entah sebab apa akupun merasakan pedih dalam puisimu itu. Bekasi, 2014