Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Tentang Kebijaksanaan

Sejak hari itu aku jadi tebiasa menertawai diri sendiri. Hari yang tak bisa kupastikan sedang kapan terjadi. Karena menurut profesor filsafat yang mengajar di kelas, 'sekarang' bukanlah waktu yang absolut. Pun kita yang ada saat ini adalah sekumpulan sekarang-sekarang di masa itu.  Tersasar pada gang yang bentuknya seperti fatamorgana: Tak berujung. Terbentur pada dinding-dinding kamar mandi yang terlalu kecil. Tidak, aku bukan sedang ingin mengeluh dan mengumpat. Sekarang yang ini bukanlah waktu yang baik untuk menyerah. Ah, aku bahkan lupa. Seharusnya mulutku menahan gerak ketika ingin mengucap 'waktu', karena beliau juga selalu menyangsikan makna soal waktu.. Bapakku bilang sebelum pergi, "Jadilah bijaksana.." Terdengar sederhana, tapi nyatanya banyak falsafahnya. Itu juga yang Bapak Tua Pintar nan Jenaka itu tanyakan di kelas Filsafat. "Bagaimana untuk menjadi bijaksana..?" Manusia yang nyata adalah mereka yang selalu merefleksikan kehi...