Perempuan Pukul Tiga

Aku menghapal ratusan mendung yang pernah singgah.

Pergi dengan warisan duka.

Luka. Luka.

Kutambal, yang lain menganga.

Lupa. Pada siapa?

Aku ingin memaafkan setiap air mata yang jatuh.

Tapi rasanya sulit.

Aku berpenyakit.

Tak lagi bala dan sesal bisa kutampik.

Kata. Sabda.

Hanya mengalir di telinga.

Satu per satu akan pergi pada masanya.

Sunyi. Sendiri.

Tapi perpisahan tak selamanya menyakiti.


-
Bekasi 2018

Komentar