Kelu.

Kita bukan lagi kawan.
Puan menangisi malam ditemani daun-daun bambu yang kelu.
Setengah mati setengah hidup.

Bukan tak ingin,
tapi menyerah serasa lebih mudah.
Pilih saja tempatmu yang nyaman.
Biarkan aku pulang supaya bisa tidur panjang.

Payah payah aku berdiri
Dijatuhkan dengan satu kaki
Cacat sedari dini,
Tak sadar diri.

Kelok hatimu buntu.
Enggan bangun dari mimpi kosong,
yang tak dibuat untuk siapapun.
Jemariku geram.
Mengetik kutuk yang tak pernah kusampaikan.
Perihal apa? Hidupku di kepalamu,
yang tak ada tanda apa-apa di sana.

Alpa.


Komentar