Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

Kepada pintu Yang Selalu Tertutup

Ada saja yang benci pada pagi. Tentang matahari, begitu hangat tapi cuma kamuflase dari senyum senyum di atas mangkuk mangkuk mi instan untuk sarapan. Tentang jendela, dengan teralis coklat tua. Kokoh menjaga tapi cuma tameng di mata tetangga. Tentang anak yang tak lagi membereskan selimutnya, bukan malas tapi memang sudah tak betah di dalam rumah. Mulut mulut mata mata suara suara telinga telinga. tak saling mendengar atau bicara. Sebuah keadaan yang sejatinya sia sia.

Resensi Film

Jadi sore itu kita otentik galau. gue dan ami. setelah kelar PPL jam 3 kita memutuskan refresing ke kota kasablanka. rencananya cm buat ngisi waktu 2 jam aja. soalnya jam 5 kita harus ke BBJ buat latihan gamelan. sory kita orang sibuk. Sip! kita akan nonton yg jadwalnya jam 4 kurang. karna masih harga promo terpancinglah kita ke bioskop. 10 menit menimbang dan menyepakati bersama, akhirnya diputuskan sebuah film yg spektakuler dan banyak digandrungi... bla bla bla. intinya, gue dan ami sm2 gatau film jenis apa yg akan kita tonton. gue : " jadi kita nonton apa mi?" ami : "sbenernya gw pgn ekspendebel, tp yaudah deh itu aja residen evil retribusien" gue : "itu aja? oke. tapi residen evil retribusien itu artinya apa mi??" (bertanya serius) ami : (melihat ke layar digital) "residen itu rumah.. evil yaa setan.. kalo retribusien.." gue : "hmm retribusien mah pajak kan? ada kan tuh retribusi.. " (diam sejenak) ami : "hmm iya mungkin ti...

Take a deep breath.

...and Its feel like you lost your home, you know? A Real Home...