Postingan
Menampilkan postingan dari Oktober, 2011
Decorative. Made By Me
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Judul : Travel. Ukuran : 50 x 60 cm Media : Akrilik di atas kanvas Tahun : 2011 Lukisan ini terjadi secara gak sengaja. tugas pertama matkul lukis. bingung mau ngegambar apa. awalnya ngegambar realis, tapi ternyata gagal. akhirnya ganti kanvas, dan bengong lagi beberapa saat. obyek-obyek dalam lukisan ini gue ambil dari koleksi stiker2 gue yang unyu-unyu. terus langitnya tercipta bergradasi karna sedikit kesalahan teknis, tapi malah nimbulin kesan senja yang... lumayan. hehehe. yauds, enjoy yuaa. Judul :Taman Mini Ukuran : 50 x 60 cm Media : Akrilik di atas kanvas Tahun : 2011 Dari judulnya udah tau kan ini lukisan apaaa.? ehehe. tugas ngelukis taman mini tapi gak ngelukis di taman mini. ini dibuat dirumah. tangan masih kaku. maklum, udah lama gak ngelukis. hehe. c c c c c cek it out. Judul : Tak Ada Inspirasi. Ukuran : 50 x 60 cm Media : Akrilik di atas kanvas Tahun : 2011 Ini di buat di depan gedung BAAK UNJ. siang-siang tengah hari bolong disuruh ngelukis onthespot. otak se...
Analogi Ironi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Aku ingin menceritakanmu tentang perasaan. yang tak secara frontal aku jelaskan. tapi aku rasa, kamu bisa merasa. Ini sebuah analogi,. perumpamaan. Jadi, bayangkan. -- Saat kamu menjadi seorang istri. dan hal yang paling sederhana yang bisa kamu lakukan adalah memasak makan malam. Semampumu. Sebisamu. Sekedar membuat sop dan menggoreng ikan. Sekuat tenaga hanya untuk sebuah senyum yang kamu nantikan saat suami mu pulang. Berpeluh di dapur kecilmu, dengan harapan kamu sekedar mendapat pujian istri idaman meski nyatanya masakanmu tidak enak. dan suamimu tetap tersenyum meski sopmu lebih asin dari hidangan-hidangan restoran. Ada bayangan indah di kepalamu mengebul serasi dengan aroma ikan yang matang. Lalu suara bel pintu berdentang. Saat kmu berhasil menata detail di setiap inchi meja makan, berganti pakaian, berias muka, berdiri di ujung ruang dengan kedua tanganmu di belakang, lalu sebuah langkah membuat senyummu tertahan. "aku tidak menyuruh kamu me...
World Batik Summit 2011's photos. #1
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Tiket Masuk 10 ribu saja eaaaa Motif Mega Mendung.berasal dari seorang pembatik (Cirebon) yg tengah berwudhu, lalu melihat mega (awan) dari pantulan riak air danau. maka bimsalabim! terciptalah motif ini. Karna hari terakhir, jadi banyak yg masang diskon sampe 50% Sendal Batik nya unyu-unyu looh hehe Sumpah Keren dan mahal abueesss!! hahaa Bolero-bolero batik yg lagi nge-in.. Salah satu Pembatik yg berdemo di sana . go ibu go ibu go! Assesories. biar blink blink "Tradigi Angklung". Sistem Angklung digital. Dimainkan dengan getaran. Made in Indonesia :) Kalo potonya kurang jelas, tinggal di klik aja di fotonya, nanti keluar halaman boto barunya yg lebih gede :) foto lainnya nyusul eaaaaa... :D
MEMORIES
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Gak sengaja, nemuin gue belasan tahun yg lalu. Ternyata, dari dulu gue gatau malu.. hahahaa. Ini waktu perpisahan di TK, gue, si pembaca puisi Ini waktu TK juga, Juara 3, Membaca Puisi (..lagi) Di Puncak Inn, dapet Cendramata dari kantor bokap, lagi-lagi karena : Membaca Puisi. Ini waktu SD, waktu pembukaan Jambore, hal yang sama, Membaca Puisi. Selain baca puisi, nyokap juga mencebur kan gue ke dalam dunia fashion show.. (_ _" ) Waktu kelas 1 SD, lomba baju daerah di RSPAD Gatot Subroto, with my lovely elementary teacher : Bu Mar :) Ngewakilin TK di lomba se-Kecamatan Tenabang :D Klo yg ini,, serius gw gatau kenapa adA foto ini.. (-__-)a pas nemuin foto-foto ini cuma senyum2 sendiri.. emang dari dulu nyokap seneng banget ngedandanin gw (..dan kaka2 gue jg sihh ), liat ini : kikikikikikikikikikiikk... (^v^)
Karena Kau Sanggup..
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Dengan nada ini aku persembahkan untukmu, idolaku.. Ayahku :) Memang tak selamanya tanganmu kan mendekapku, tapi tangis mu hari itu membuat ku yakin bahwa tak ada sekuat dirimu melawan waktu. Melawan kenyataan yg memudar, melawan cinta yng mulai hilang.. Karena kau telah rela tak berpredikat, dalam pelukan mu yg pernah jauh, yang pernah membuat mu tak bernafas karana tak selamya kita bersama. Tapi disitulah aku yakin kekuatanmu menjagaku. Dalam jiwa diam mu menahan tangis saat aku terjarak meski tak abadi. Terimakasih untuk setiap kesabaran, ketulusan dan keringat mu yg tak berhenti mengucur hingga ke tulang punggung. Aku mendewasa di urat nadi mu yg mengeras. Mencengkram pahit yang dg sempurna kau tutupi. Aku tau semua itu nyata meski tak terbaca. Dan aku selalu tak kuat menangis melihat mu diam merenung di senja itu, di atas meja tempatmu mengadukan peluh. saat aku tak pernah melihatmu, yang benar2 jatuh.. ...